Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang perkemahanku Rian duwi Prasetio dan kawan-kawan.
Saat ini aku duduk di bangku SMA tepatnya kelas XI MIPA. Aku sangat merindukan perkemahan setelah hampir 3 tahun tidak ada karena terhalang virus covid 19.
Pada bulan Agustus di tahun 2022 saya Rian Duwi Prasetio terpilih untuk mengikuti kegiatan perkemahan di Mekar Sari tepatnya di taman kehati dalam acara HARPRAM yang ke 61.
Setelah saya dan kawan-kawan resmi dipilih, kami pun segera mencari bambu untuk persiapan tenda.
Kita mendirikan tenda dengan megah, tinggi, dan lebar. Kak Debi pun selaku pembina Pramuka mendukung dan menyemangati kita. Setelah beberapa hari tenda pun jadi tapi ada satu tiang yang patah, hal tersebut tidak mengurangi semangat kami.
Namun setelah beberapa hari ada kabar kalau perkemahan di tunda saya pun sedih karena di tundanya perkemahan tersebut.
Sampai beberapa bulan akhirnya ada kabar perkemahan tersebut akan dilaksanakan pada 25 sampai 28 Oktober 2022.
Saya pun dan teman teman kebinggungan karna tenda yang kami buat di bulan Agustus sudah pada keriput tersebab bambu yang masih muda.
Saya pun segera merancang tenda baru karna saya di percaya dengan kawan-kawan sebagai perancang tenda. Namun rancangan saya tidak sesuai yang saya banyangkan tendanya pun roboh dan reyot.
Setelah itu esok nya saya dan kawan-kawan membuat tenda seperti tenda yang pertama saya buat dengan kawan-kawan tapi dengan ukuran yang lebih kecil karena bambu yang sangat susak di cari kami memanfaatkan bekas bambu yang masih kuat dari tenda pertama.
Akhirnya, tenda pun jadi dengan ukuran yang kecil namun cukup untuk 8 orang dan tenda tersebut pastinya lebih kuat.
HARI PERTAMA
Singkat cerita kami pun sudah di bumi perkemahan kamipun langsung segera mendirikan tenda.
Kami saling berbagi tugas ada yang membuat tenda, ada yang memasang pagar, dan ada yang sedang memasang gapura yang di bantu oleh pembina kami Kak Debi pranata.
Setelah beberapa jam tenda pun jadi dengan megah dan kokoh. Selanjutnya secara bergantian kami ada yang makan siang dan ada yang mendirikan tenda dapur.
Setelah tenda dapur selesai kami bersama melaksanakan shalat Zuhur setelah itu mulailah upacara pembukaan.
Saya waktu itu bertugas menjaga tenda dan menyiapkan makan sore. Disitulah saya mulai belajar bagaimana cara masak nasi, bagaimana cara memasak sayur. Walaupun tidak seenak makanan dirumah tetapi karena kebersamaan makanan itu terasa enak dan sangat nikmat.
Setelah shalat Maghrib saya pun mulai berkenalan dengan tenda sebelah saya dengan beragam macam sifat, ada yang sok asik, ada yang cuek, ada yang biasa saja dan masih banyak sifat-sifat lainya.
Setelah shalat isya kami pun menjalan kan apel malam tujuanya untuk mengecek para peserta apakan sehat semua dan apakan jumlahnya masih lengkap.
Setelah apel selesai, kamipun melakukan briefing. Tujuanya, agar ilmu yang kita dapat di hari itu bisa teman- teman pelajari dan supaya hari esok lebih baik dari hari ini.
Setelah brifing selesai kami pun inggin segera tidur namun tak di duga hujan pun datang tapi untungnya tenda kami panggung namun dapur kami banjir, dan tenda tenda yang tidak pangung pun mengungsi di balai desa.
HARI KE DUA
Keesokan hari tepatnya hari rabu setelah shalat subuh kami pun mandi dan bersiap-siap untuk senam pagi dan ada yang menyiapkan sarapan pagi setelah senam kamipun melakukan apel pagi setelah apel selesai kami pun segera sarapan pagi.
Setelah shalat Zuhur dan makan siang saya bersama 2 teman saya di beri tugas menanam pohon yang sudah kami bawa yang akan di tanam di TAMAN KEHATI.
Teman-teman saya yang tidak ikut menanam mengikuti materi kompas yang di berikan oleh kakak kakak panitia.
Setelah saya dan 2 teman saya selesai menanam, kamipun kembali di bumi perkemahan dan langsung beristirahat. Setelah itu sore pun melakukan apel sore Utuk mendisiplinkan kegiatan di bumi perkemahan.
Setelah apel selesai kami segera menyiapkan makan malam dan bersiap siap shalat Maghrib setelah shalat magrib pun selesai kami bersama- sama makam malam, singkat cerita setelah shalat isya kami pun melakukan acara pensi (pentas seni).
Malam itu kami belum menyiap kan pensi kita masih bingung apa yang akan di tampilkan. Kami pun menikmati acara pensi tersebut karna waktu sudah larut malam pensi pun di lanjutkan esok hari, setelah acara pensi selesai seperti kemarin kami pun melakukan apel untuk mengecek para peserta.
Setelah apel selesai kita pun melakukan briefing agar ilmu yang kita pelajari dapat di bagi kepada teman teman kita, setelah briefing selesai kami segera tidur karena sudah terlalu capek.
HARI KE TIGA
Keesokan harinya tepat nya hari Kamis seperti hari-hari sebelumnya kita melakukan shalat subuh dan ada yang menyiapkan sarapan.
Hari itu tidak dilakukan senam pagi. Waktu senam diganti dengan bersih-bersih di lapangan utama untuk di gunakan sebagai Apel besar Peringatan Hari Pramuka ke 61 Tingkat Kwartir Daerah Lampung.
Setelah selesai bersih-bersih, kamipun sarapan pagi dan siap-siap untuk mandi. Setelah mandi selesai, kami semua dibariskan untuk pindah ke lapangan utama untuk melakukan Apel besar sekaligus menyambut kedatangan Gubernur Lampung selaku Ka Mabida.
Di situ banyak di tampilkan tari-tarian persembahan untuk Apel besar.
Setelah upacara selesai kami pun kembali ke tenda. Karena ada yang sudah Ada yang menyiapkan makan siang. Kami makan dan shalat.
Kegiatan selanjutnya upacara terpisah Pa dan Pi. Kegiatan selanjutnya lomba-lomba yang di adakan oleh panitia. Kami pun berhasil memasuki semi final namun karna ada sedikit kesalahan kami pun gagal masuk final.
Setelah lomba selesai kami mandi dan bersiap siap untuk shalat Maghrib, kami pun latihan untuk menyiap kan pensi namun dengan kekompakan, dukungan dari Kak Debi kami pun semangat berlatih setelah kami hafal kamipun menjalankan pensi dan kita tampil paling akhir rasa gemetar panik tercapur aduk namun karna saling support kita pun berhasil tampil dengan lancar.
Setelah pensi selesai kita melakukan apel seperti biasa setelah itu kita melakukan briefing seperti malam malam sebelumnya setelah brifing kita makan-makan dengan pop mie yang di bawakan oleh guru dan kepala sekolah yang menjenguk kami.
HARI KE EMPAT
Keesokan hari setelah shalat subuh dan sarapan kami bersiap siap untuk melakukan kegiatan pawai Budaya/ karnaval dan saya tidak ikut karna saya berberes-beres tenda untuk persiapan pulang.
Itulah kisah suka duka bersama teman-teman saya di bumi perkemahan tepat nya di mekar sari semoga cerita saya ini bisa menghibur dan ada yang bisa kalian pelajari dak kalian dapat.
Penulis: Rian Duwi Prasetio - XI MIPA
Wah mantep tulisannya rinci. Tapi ada yang kelewat kayaknya. Cerita tentang "segitiga" belum terbahas. Hehe. Semangat!
BalasHapustulisannya rinci mudah di mengerti semoga lainnya bisa sepertimu🤩
BalasHapus